Kamis, 19 Juni 2014

Riwayat Hidup Ringkas Mama eyang Cijerah


NASABNYA :

K.H.  Muhammad Syafi`i ( Mama Eyang Cijerah ) bin K.H.Muhammad Amin ( Mama Eyang Pasantren )  bin Ta`zimuddin bin Zainal A`rif ( Eyang Agung Mahmud ) bin Asmaddin bin Shommaddin bin Eyang Dalem Bojong bin Syekh Abdul Muhyi Safarwadi Pamijahan Tasikmalaya Rhm. Binti Ratu Galuh ---- dan dari ibunya ratu galuh bersambung nasabnya ke Baginda Rasulallah Saw.

PARA GURUNYA :

1.    Ayahnya sendiri yakni Mama Eyang Pesantren ( K.H.Muhammad Amin )
2.    Ayahnya Mama Aang Nuh Yakni Mama Ahmad Syatiby bin Sa`id Gentur Warung Kondang
3.    Mama Sempur Tubagus Ahmad Bakri bin Tubagus Ahmad Sida Purwakarta
4.    Dan Ulama Lainnya yang belum diketahui.


PARA MURIDNYA:

1.    Mama Aang Enuh ( K.H. Abdul Haqq Nuh bin Mama Ahmad Syatiby bin Sa`id ) Gentur 
2.    Mama Sindangsari  ( Murid kesayangan Mama Cijerah
       dan sahabat dekat mama Aang Nuh   ) yakni ( Al-Marhum K.H.Muhammad Thaha
       bin K.H.Muhammad shawi )
3.    K.H. Ahmad Thaha bin K.H.Hasan Mustawi  Bojong Mahmud
4.    Mama Karawang ( Al-Marhum  K.H. Obay Hasan Bashry )  karawang
5.    Ir. Soekarno Hatta yakni Presiden Republik Indonesia pertama
6.    Mama Cibuntu ( Al-Marhum K.H. Bahrum ) Ponpes Miftahul Jawamie Al-Lathifiyyah
       Jl.Soekarna hatta   Gang Aki Padma
7.    Mama Cikungkurak ( Al-Marhum K.H.Salim ) Cikungkurak
8.    Mama Singaparna ( Almarhum  Agan Aon K.H.Syujai ) Singaparna - Tasikmalaya
9.    Mama Cibuntu ( Al-Marhum K.H. Tafsir ) Cibuntu Bandung 
10.  Mama Cangkorah ( Al-marhum K.H. Siradj ) Cangkorah Batujajar  Ponpes Al-Bidayah
11.  Mama Gelar ( Al-Marhum K.H.Abdush Shomad  ) Gelar cianjur
12.  Mama babakan tifar ( Al-marhum K.H.Abdullah Mahfuzh ) Ponpes Babakan Tifar sukabumi
13.  Mama Nakhrowi tanah baru bogor
14.  Mama Burbalinggo – ponpes burbalinggo jawa timur
15.  Dan yang lainnya yang belum diketahui.


SEBAGIAN KARAMAH NYA :

bersumber dari Kang H.Muhammad Aby Sufyan , Katanya :" Guru kami yakni K.H.Muhammad Thaha ( Mama Sindang sari ) bin K.H. Muhammad Shawi ( Mama Ujung berung ) telah berkata :” sehari sebelum belanda mau mengadakan penyerangan ke pesantren Mama Eyang Cijerah, mama eyang cijerah  sudah mengetahui dengan bathinnya ( firasahnya ) bahwa akan adanya penyerangan belanda ke pesantrennya , dan benarlah Firosahnya itu, yakni pada hari esoknya, pada waktu pengajian maka berdatanganlah tentara belanda menyerang pesantren Mama Eyang Cijerah, Mama Eyang Cijerahpun berkata kepada Murid-muridnya :” Diamlah....! ada tentara belanda ! maka murid – muridnya pun berdiam diri......setelah itu masuklah tentara belanda mengobrak- abrik pesantren mama eyang cijerah akan tetapi tidak ada seorang manusia pun di dalam pesantrennya itu, yang ada dan yang dilihat tentara belanda pada waktu itu hanyalah kera – kera, maka tentara belandapun pulang kembali....

dan  bersumber dari Kang H.Muhammad Aby Sufyan pula, Katanya :" Guru kami yakni K.H.Muhammad Thaha ( Mama Sindang sari ) bin K.H. Muhammad Shawi ( Mama Ujung berung ) telah berkata :”
suatu hari masuklah seekor kerbau kedalam embeul ( yakni tanah basah yang kental yang suka menyerap perkara apa saja kedalamnya sehingga dengan pelantara itu embeul dapat menimbulkan kematian  ), maka datanglah mama eyang cijerah menghampiri seekor kerbau tersebut dan mengangkat itu kerbau dengan tongkat ( A`sho ) nya, maka seketika itu kerbau yang berada di dalam embeul tersebut terbang keatas dan selamat dengan izin Allah Swt.


dan  bersumber dari Kang H.Muhammad Aby Sufyan juga, Katanya :" Guru kami yakni K.H.Muhammad Thaha ( Mama Sindang sari ) bin K.H. Muhammad Shawi ( Mama Ujung berung ) telah berkata :”

pada waktu itu K.H.Muhammad Thaha ( Mama Sindang sari ) diajak silarurahmi oleh mama eyang cijerah ke suatu tempat, maka berangkatlah dengan menaiki andong ( delman ) kemudian ditengah jalan mama eyang cijerah menyuruh kusir andong untuk melewati tempat begal ( perampok ) yang terkenal oleh orang-orang pada zaman itu, maka kusir andongpun berkata :” mama eyang, saya tidak berani melewati jalan itu karena jalan itu banyak perampoknya, maka mama eyang cijerah pun menjawab : Biarlah, paling juga pingin seikat pisang. Maka kusir andong tersebut terpaksa mengikuti keinginan mama eyang cijerah, setelah sampai jalan tersebut, maka benarlah apa yang dikatakan kusir andong tersebut, ditengah jalan andong tersebut dihalangi oleh perampok-perampok dan perampok tersebut menyuruh menurunkan semua barang bawaan...maka mama eyang cijerahpun berkata kepada muridnya yakni K.H.Muhammad Thaha ( Mama Sindang sari ), katanya :” jang.....kasih perampok itu seikat pisang ! maka dikasihlah para perampok itu seikat pisang....tidak lama kemudian maka para perampok itu menyuruh jalan kembali............

Dan masih banyak karamah lainnya...

PERKATAAN-PERKATANNYA :

1.    ELMU SIAR DUNYA TUNGTUT USAHA JEUNG USOLLI ( Artinya carilah ilmu tiap waktu, dan berusahalah dengan dicicil / sedikit-sedikit serta jangan lupa…. dirikanlah……… shalat !
2.    Didalam berusaha Manusia itu terdiri dari 3 unsur : 1. Kulit, 2. Daging dan 3. Tulang, Kulit artinya Kuli ( Buburuh / Bekerja dari orang lain ), Daging artinya Dagang ( Berjualan  / Wiraswasta ) dan Tulang artinya Tani ( bertani / berkebun ). Maka carilah kecocokan mu dari 3 unsur tersebut , janganlah menjadi seorang ulama yang Thama` ( selalu mengharapkan pemberian orang lain ) karena thama` hukumnya haram.
3.    Kaya itu boleh asal jangan terpikir dalam akal dan terbesit dalam hati.
 



SANAD GURU NYA :

Mama Cijerah belajar Fiqih dari  leluhurnya urutan ke - 4 yakni Syekh Abdul Muhyi Pamijahan Rhm., dan urutan ke- 27 dari Rasulallah Saw. Yakni dengan uraian sanad :

1. Nabi Muhammad SAW bin A`bdillah As. , kepada

2. Imam Ibnu Umar ( Abdullah bin Umar bin Khatab Ra. )

3. Imam Nafi` bin Hurmuz  tabi` Ibnu Umar

4. Imam Malik bin Anas Ra.

5. Imam Syafi`i Ra.

6. Imam Ibrahim Al-Mazany

7. Imam Abu Sa`id Al-Ambathy

8. Imam Abu Abbas bin Syuraij

9. Imam Ibrahim Al-maruzy

10. Imam Abu Bakar Al-Qofal

11. Imam Abdullah bin Yusuf bin Muhammad Al-Juwainy

12. Imam Haromain ( Abdul Malik bin Abdullah bin Yusuf bin Muhammad Al-Juwainy )

13. Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad Al-Ghazaly

14. Syekh Muhammad bin Yahya

15. Syekh Ardabily

16. Imam Nawawi

17. Syekh Atha uddin Al-Athary

18. Syekh Abdur Rahim Al-Iraqy

19. Syekh Ibnu Hajar Al-Asqolany

20. Syekh Zakariya Al-Angshary

21. Syekh Ahmad bin Hazar Al-Haitamy

22. Syekh Zainuddin Al-Malibary

23. Syekh Abdul Muhyi Pamijahan (Safarwadi, Tasikmalaya), kepada

24.Syekh  Hasan Musthofa bin Utsman Mas Sastramanggala karang anyar Bandung Rhm.

25.Syekh Ahmad Syujaa`i Gudang Kota batik Tasik Malaya

26.Syekh Ahmad Syaathiby bin Sa`id Gentur warung kondang Cianjur
27.Syekh  Muhammad Syafi`i ( Mama Eyang Cijerah ) bin K.H.Muhammad Amin ( Eyang Pasantren )  bin Ta`zimuddin bin Zainal A`rif ( Eyang Agung Mahmud ) bin Asmaddin bin Shommaddin bin Eyang Dalem Bojong bin Syekh Abdul Muhyi Safarwadi Pamijahan Tasikmalaya Rhm.


Mama Cijerah belajar Thoriqoh Sattariyyah urutan ke - 4 dari  leluhurnya, yakni Syekh Abdul Muhyi Pamijahan Rhm. dan urutan ke- 27 dari Rasulallah Saw.  Yakni dengan uraian Sanad  :

1. Nabi Muhammad SAW bin A`bdillah As. , kepada

2. Sayyidina A`li bin Abi Thalib Kwh. , kepada

3. Sayyidina Husain bin A`li bin Abi Thalib Ra. , kepada

4. Imam  A`li Al-Akbar Zainal A`bidin As-Sajaad bin Husain bin A`li bin Abi Thalib Ra., kepada

5. Imam Muhammad Baqir bin A`li Al-Akbar Zainal Abidin As-Sajaad Ra, kepada

6. Imam Ja’far Shoodiq bin Muhammad Baqir Ra., kepada

7. Imam Musa Al-Kaazhim bin Ja’far Shoodiq Ra., kepada

8. Imam Abul hasan A`li Ar-Ridho bin Musa Al-Kaazhim Ra., kepada

9. Syekh Abu Mahfudz Ma`ruf Fairuz Al-Karkhy Ra. , kepada

10. Syekh Abu Hasan Sary Ibnul Mughallas As-Saqathy Ra. , kepada

11. Syekh Abu Yazid Thayfur bin I`sa Al-Bisthamy Ra. , kepada

12. Syekh Muhammad Al-Maghriby Ra. , kepada

13. Syekh Abu Yazid Al-I`syqy Ra. , kepada

14. Syekh Abu Maulana Rumi Ath-Thusy Ra. , kepada

15. Syekh Abul Hasan A`li Al-Kharqaany Ra. , kepada

16. Syekh Hud Qaliyyu Malurin Nahar, kepada

17. Syekh Muhammad Asyiqy, kepada

18. Syekh Muhammad A`rif, kepada

19. Syekh Abdullah Asy-Syattariyyah, kepada

20. Syekh Hadiyatullah Saramta, kepada

21. Syekh al-Haj al-Hudhury, kepada

22. Syekh Muhammad Ghauts bin Hataradiny Ra. , kepada

23. Syekh Wajhuddin Uluwy Ra., kepada

24. Syekh Sibghatullah bin Ruhullah, kepada

25. Syekh Ibnu Mawahib Abdullah Ahmad bin Ali, kepada

26. Syekh Ahmad bin Muhammad Qishas Ra. , kepada

27. Syekh Abdul Rauf  bin A`li Al-Fansury Singkel, kepada

28. Syekh Abdul Muhyi Pamijahan (Safarwadi, Tasikmalaya), kepada

29.Syekh  Hasan Musthofa bin Utsman Mas Sastramanggala karang anyar Bandung Rhm.

30.Syekh Ahmad Syujaa`i Gudang Kota batik Tasik Malaya

31.Syekh Ahmad Syaathiby bin Sa`id Gentur Cianjur

32.Syekh  Muhammad Syafi`i bin K.H.Muhammad Amin ( Eyang Pasantren ) bin Ta`zimuddin bin Zainal A`rif ( Eyang Agung Mahmud ) bin Asmaddin bin Shommaddin bin Eyang Dalem Bojong bin Syekh Abdul Muhyi Safarwadi Pamijahan Tasikmalaya Rhm.


Keterangan ini asli bersumber dari  muridnya mama cijerah yakni Al-Marhum K.H.Muhammad Thaha ( Mama Sindang sari ) bin K.H. Muhammad Shawi ( Mama Ujung berung ) Rhm. Semoga Semua para guru kami ada dalam Rahmat dan kasih sayang Allah Swt.....Aaaaaamiiiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar